Pada tanggal 6 Januari 2025 waktu
setempat, Brazil selaku Ketua BRICS 2025 mengumumkan secara resmi bahwa Indonesia
telah diterima menjadi anggota penuh BRICS. Sejatinya Indonesia telah memberikan
lampu hijau tertarik ingin bergabung dengan blok ekonomi beranggotakan negara-negara
seperti Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan sejak Agustus tahun 2023—saat
Presiden Jokowi menghadiri undangan KTT BRICS di Johannesburg Afrika Selatan.
Namun, niat tesebut baru terwujud setelah suksesi kepemimpinan nasional
Indonesia resmi beralih kendali di bawah komando Presiden Prabowo Subianto. Hanya
berselang beberapa hari dari tanggal pelantikan presiden terpilih Prabowo 20
Oktober 2024, Indonesia melalui Menteri luar Negeri Sugiono yang diutus khusus oleh
Presiden Prabowo untuk menghadiri undangan KTT BRICS 2024 yang berlangsung di
Kazan, Rusia menyampaikan secara langsung niat dan tekad Indonesia untuk bergabung
dengan BRICS pada 24 Oktober 2024.
Sumber: AFP |
Bergabungnya Indonesia menjadi
bagian dari BRICS merupakan bagian dari pengejawantahan politik luar negeri
bebas aktif. Sebelumnya, Indonesia sudah menjadi bagian dari kelompok 20 negara
dengan tingkat pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia (G20) yang mayoritasnya
adalah negara-negara Barat. Indonesia juga tergabung dalam APEC, kelompok
negara-negara Asia Pasifik yang memiliki kepentingan membangun kerja sama
ekonomi. BRICS yang secara keanggotaan merupakan negara-negara non-Barat adalah
penyempurna mimpi Indonesia yang ingin terus berperan aktif memainkan peran strategis
bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dunia. Dengan BRICS, Indonesia dapat
membuat gebrakan dan langkah maju, khususnya bagi negra-negara berkembang di
kutub Selatan yang selama ini tampak terbaikan dan tersisihkan.
Maka membangun kerja sama
Selatan-Selatan yang produktif melalui skema kerja sama perdagangan, investasi,
penggunaan mata uang lokal antarnegara BRICS, dan melakukan dedolarisasi
Amerika Serikat dengan tidak menggantungkan pada penggunaan dolar AS adalah
beberapa langkah bijak yang pada masa-masa mendatang mesti akan Indonesia
lakukan guna memastikan bahwa agenda pembangunan global benar-benar
berkeadilan. Dengan begini, kemajuan dunia tidak hanya berhak dinikmati oleh
negara-negara yang ada di Kutub Utara (Global North). Namun, negara-negara
berkembang yang berada di belahan bumi Selatan juga berhak menikmati kesejahteraan
dan perdagangan yang berkeadilan serta pembangunan yang merata.
Indonesia sudah berada di jalur
yang tepat untuk mewujudkan reformasi tata kelola pemerintahan, perdagangan,
keuangan dunia yang berkeadilan. Jangan biarkan negara-negara di belahan bumi
Utara yang sudah kaya semakin kaya, sementara negara-negara di belahan bumi
Selatan yang cenderung miskin, tertinggal justru semakin miskin dan tertinggal.
Melalui BRICS, Indonesia dapat melakukan langkah dan upaya-upaya terbaik bagi
terwujudnya kemajuan dan kesejahteraan umum masyarakat dunia khususnya
negara-negara berkembang di Selatan yang selama ini termarginalkan. Tidak perlu
takut dengan ancaman Amerika Serikat yang akan menerapkan kebijakan
proteksionisme dengan memberlakukan tarif tinggi bagi negara-negara BRICS yang
melakukan dedolarisasi Amerika Serikat. BRICS adalah kelompok negara berdaulat
yang juga berdaulat menetapkan kebijakan secara mandiri tanpa khawatir dengan
intervensi dari entitas negara lain.
0 Response to "Setelah Indonesia Resmi Menjadi Anggota Penuh BRICS"
Post a Comment