Setelah sekian waktu mengambang,
pada akhirnya Indonesia kini telah resmi menjadi anggota penuh BRICS─sebuah
blok kerja sama ekonomi negara-negara non-Barat yang memiliki visi ingin
mewujudkan tatanan ekonomi dunia yang berimbang, berpusat pada kerja sama
Selatan-Selatan, dan pastinya berkeadilan. BRICS sendiri merupakan akronim atau
singkatan dari Brazil, Rusia, India, China─mereka adalah pendiri blok ini
pada 2009 dan pada tahun 2010, Afrika Selatan (South Africa) masuk menjadi
anggota sehingga nama BRICS kemudian resmi dipakai sebagai nama blok kerja sama
ekonomi negara-negara anggotanya. Secara keanggotaan, mulai tahun 2024, BRICS
mendapatkan tambahan anggota. Negara-negara seperti Mesir, Iran, Ethiopia, Uni
Emirat Arab juga menjadi anggota penuh BRICS yang kemudian disusul Indonesia
pada 6 Januari 2025.
Source: AFP/Alexander Nemenov |
Dengan status Indonesia yang kini
menjadi anggota penuh BRICS, tentunya Indonesia mendapatkan segudang manfaat
positif yang sejatinya dapat Indonesia manfaatkan untuk mencapai kepentingan
nasional. Setidaknya, Indonesia kini memiliiki memiliki keleluasaan untuk
melakukan eksplorasi kerja sama, kemitrraan di bidang ekonomi, bisnis, pembangunan
dengan sesama negara anggota BRICS. Misal, melakukan aktivitas ekspor-impor,
jual beli (perniagaan) dengan volume yang disepakati menggunakan mata uang
lokal non dolar Amerika Serikat. Indonesia dapat menarik investasi asing untuk
proyek-proyek pembangunan nasional seperti program swasembada pangan, ibu kota
Nusantara, transisi energi, hilirisasi industri tambang, padat karya,
pembangunan ekosistem kendaraan listrik, dan sebagainya.
Manfaat dan keuntungan baik dari status keanggotaan penuh di BRICS ini harus Indonesia gunakan betul untuk sebesar-besarnya kepentingan nasional. Dengan begini, ekonomi Indonesia kita harapkan ke depan dapat tumbuh di atas enam persen, syukur-syukur dapat tembus delapan persen. Semoga!
0 Response to "Keuntungan Indonesia Menjadi Anggota BRICS"
Post a Comment