Catatan Periode November 2024 | Paradigma Bintang

Catatan Periode November 2024

Bulan November 2024 meninggalkan beberapa catatan penting untuk ditelaah. Di bulan ini ada beberapa kejadian monumental, baik di tingkat nasional dan global serta memiliki arti penting bagi masa depan kehidupan umat manusia. Sebagai contoh, di tingkat nasional, pada 27 November 2024, Indonesia untuk pertama kalinya melangsungkan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak untuk memilih gubernur, bupati, wali kota di 37 provinsi dan 508 kabupaten-kota. Sayangnya, pada momentum Pilkada 2024 ini, Presiden Indonesia yang semestinya bersikap negarawan, menaungi semua warga negara yang berkontestasitidak memihak pada satu pasangan tertentuternyata  secara terang-terangan menyatakan dukungan kepada satu dua pasangan jagoannya dan bahkan meminta masyarakat mengikuti pilihan politik Sang Presiden.

Sebuah preseden yang kurang elok mengingat ketika seseorang memangku jabatan sebagai Presiden, itu artinya ia siap sedia menjadi pemimpin bagi semuanya, bukan hanya untuk kelompok dan golongannya saja. Semoga bangsa Indonesia bijak dalam menentukan pilihan politiknya, tidak terpengaruh dengan himbauan dan seruan yang berlawanan dengan pilihan hatinya. Dengan begitu, Pilkada 2024 kita harapakan dapat melahirkan pemimpin-pemimpin yang amanah, berkualitas, dan bertanggung jawab dalam mengemban tugas-tugas kepemimpinan lima tahun mendatang.

Catatan Periode November 2024
Sumbe: cnnindonesia.com

Adapun di tingkat global, Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk pertama kalinya mengizinkan Ukraina menggunakan menggunakan rudal buatan mereka dalam perang melawan Rusia. Hal ini lalu direspon Rusia dengan meluncurkan rudal canggih milik mereka ke wilayah Ukraina. Bahkan, Rusia mengancam akan menggunakan rudal bertenaga nuklir. Jika ini benar-benar terjadi, maka dunia tinggal menunggu saja bom waktu kehancurannya. Selain itu, pada 5 November 2024 lalu, Pemilu Presiden di Amerika Serikat melahirkan pemimpin baru Amerika Serikat untuk periode 20252029, yaitu kembali terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS ke-47. Kemenangan Trump ini sungguh fenomenal, ia untuk kedua kalinya berhasil mematahkan analisis lembaga survei yang memprediksi bahwa Kamala Harris, rival politik Trump akan memenangi Pilpres AS 2024.

Faktanya, berdasarkan hasil electoral college vote, Trump berhasil memperoleh 312 suara dari 270 suara yang dibutuhkan untuk memenangkan pilpres AS. Sementara Kamala Harris hanya memperoleh suara 226 suara (sumber:cnn.com). Ini artinya, Donald Trump menang mutlak dan ia berhak memimpin AS empat tahun mendatang. Kemenangan Trump untuk kedua kalinya dari capres perempuan Partai Demokrat ini tentu akan berdampak signifikan terhadap masa depan politik Amerika Serikat dan juga masyarakat internasional.

Trump yang dikenal dengan program dan kebijakannya yang konservatif seperti meletakkan kepentingan nasional Amerika Serikat sebagai prioritas pertama (America first), antimultilateral, mengedepankan efisiensi, diprediksi akan kembali meneruskan kebijakan-kebijakan yang dulu pernah diberlakukan Trump pada periode pertama pemerintahannya (20172021). Trump akan kembali melakukan proteksionisme untuk sektor ekonomi dan perdagangan, melanjutkan pemberlakuan tarif impor tinggi yang berujung pada terjadinya perang dagang dengan negara lain seperti Tiongkok.

Lebih lanjut, Trump juga akan kembali melakukan pengetatan bagi masuknya imigran ke AS utamanya dari Timur tengah, menarik AS dari perjanjian dan kesepakatan mitigasi perubahan iklim global, dan pastinya Trump akan tetap berpihak kepada Israel mengingat faktor kemenangannya tidak lepas dari kontribusi penting kelompok Yahudi di AS dan juga lobi-lobi politik pemimpin Israel yang menginginkan siapa pun presiden AS yang terpilih senantiasa selalu mendukung umat Yahudi Israel.

Uniknya, jika dalam konteks perang Hamas-Israel, Trump akan lebih condong mendukung Israel, maka dalam konteks perang Rusia-Ukraina Trump kemungkinan akan lebih berpihak pada Rusia mengingat adanya kesamaan cara berpikir Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa hal seperti dalam politik dan demokrasi.

Hal ini tak pelak akan memengaruhi konstelasi perang Rusia-Ukraina yang sudah dua tahun lebih masing-masing terlibat saling serang satu sama lain. Beberapa waktu lalu, setelah Trump dipastikan memenangi Pilpres AS 2024, Presiden Putin pernah sesumbar bahwa dirinya siap berunding terkait masa depan perang Rusia-Ukraina. Sebuah inisiatif baik yang patut ditunggu realisasinya.

Sayangnya, di tengah adanya sinyal positif penyelesaian konflik Rusia-Ukraina pasca Pilpres AS 2024, Presiden AS di bawah kepemimpinan Joe Biden melakukan blunder dengan memberi izin Ukraina menggunakan rudal balistik ATCMS pemberian Amerika Serikat dalam perang melawan Rusia. Tragisnya, Ukraina benar-benar menembakkan rudal balistik pemberian AS ini ke wilayah Rusia. Kebijakan ini dalam pandangan penulis sungguh sangat kontraproduktif dengan upaya penyelesaian perang Rusia-Ukraiana yang telah diinisiasi oleh Presiden terpilih Donald Trump dan juga Presiden Rusia Vladimir Putin. Kebijakan Joe Biden yang akan mengakhiri pemerintahannya pada Januari 2025 tersebut mendapat respon serius dari Rusia yang memutuskan menembakkan rudal hipersonik bernama Oreshnik ke fasilitas militer Ukraina.              

Sebuah pemandangan nyata bahwa perang Rusia-Ukraina sangat pelik sehingga penyelesaiannya hanya dapat ditempuh dengan cara-cara diplomatik melalui kebijaksanaan para pemimpinnya. Penulis optimis di bawah kendali Trump yang satu frekuensi dengan Putin perang Rusia-Ukraina semoga segera berakhir. Semoga!

0 Response to "Catatan Periode November 2024"

Post a Comment