Salah satu persoalan terkini yang
banyak dikeluhkan masyarakat adalah naiknya harga cabai dan beras. Langkanya
stok kedua komoditas tersebut, tingginya aktivitas permintaan pasar yang melonjak tajam dan pada
waktu yang bersamaan terjadi kemarau panjang sehingga banyak komoditas
pertanian yang gagal panen menyebabkan produsen tidak dapat memenuhi permintaan
pasar secara proporsional. Kondisi ini yang kemudian menjadikan harga cabai dan
beras tergolong mahal di pasaran.
Berdasarkan pemberitaan
Kompas.com, harga cabai merah rawit berada di kisaran Rp100.000 per kilogram
dan harga cabai merah keriting berada di kisaran Rp.80.000 per kilogram. Pun,
harga 5 kilogram beras premium di toko retail seperti di Indomaret dan Alfamart
beberapa waktu terakhir konsisten menyentuh angka Rp69.500.
Lalu apa yang semestinya
diperbuat? Haruskah terus-terusan mengeluh dan mengutuk keadaan? Hemat penulis,
stop mengeluh dan mulailah melakukan hal konkret berbasis aksi nyata. Salah
satu cara sederhana yang bisa dilakukan adalah memberdayakan halaman rumah, rooftop
rumah, ruang kosong yang ada di sekitar rumah dengan menanaminya berbagai
varian tanaman seperti sayur, buah, dan termasuk di dalamnya cabai yang kini
harga per kilonya dikeluhkan banyak orang. Mereka keberatan dengan harga tinggi
cabai.
Jika pola pikir masyarakat kita
hanya sebatas konsumtif, mau terima jadi, dan tidak berani berpikir bagaimana
menjadi produktif, berdikari, mandiri, ikut mengupayakan agar komoditas
konsumsi dapat diciptakan dan diproduksi sendiri, saya pikir persoalan ketahanan
pangan kita tidakk akan pernah selesai. Jadi, mari menjadi produktif dari
sekarang dan segera lakukan aksi.
Sumber gambar: dokumen pribadi |
Sejatinya kita tidak perlu pergi
ke pasar hanya untuk membeli cabai karena pada dasarnya kita dapat memenuhinya
secara mandiri. Jadi, mari ikut mewujudkan ketahanan pangan nasional dengan
kreatif, inovatif, dan gerak cepat.
Berdayakan pekarangan rumah kita dengan
menanaminya komoditas-komoditas keseharian seperti cabai, tomat, kangkung,
sawi, terong, papaya, bayam, dan sebagainya. Dengan begitu, kita bisa berdikari
dan merdeka dari kegiatan konsumtif harus membeli dengan harga selangit.
Saya pribadi telah melakukan ini, jadi saya berdayakan celah kosong di depan rumah dengan menanam cabai rawit. Jadi, hanya berbekal polybag, tanah, pupuk organik, taburan biji cabai rawit, dan air, tanaman cabai saya tumbuh subur dan kini siap sedia untuk dipanen. Saya tidak perlu pusing harus mengeluarkan uang hanya untuk memenuhi konsumsi cabai. Kapan pun saya butuh cabai, saya tinggal petik saja tanpa harus bayar. Saatnya mewujudkan ketahanan pangan berbasis aksi.
0 Response to "Tips Mudah Mewujudkan Ketahanan Pangan di Rumah"
Post a Comment