Menjelang pembukaan pendaftaran
peserta pemilu presiden-wakil presiden pada 19−25 Oktober 2023, peta kekuatan
politik nasional dari pihak-pihak yang akan terlibat dalam kontestasi elektoral
Pilpres 2024 sudah tampak jelas. Ke mana suatu partai politik akan melangkah dan
menentukan dukungan politik sudah dapat terbaca dengan kasat mata. Terbaru,
Partai Demokrat secara resmi telah mendeklarasikan dukungannya terhadap
bacapres Prabowo Subianto dalam acara rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang
digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 21 September 2023.
Dengan berlabuhnya Partai
Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo sebagai bacapres,
praktis koalisi ini berisikan kekuatan politik mayoritas beranggotakan partai
politik parlemen (Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat) dan nonparlemen (PBB,
Gelora, Garuda, PSI, Prima). Dengan kondisi seperti ini, maka besar kemungkinan
hanya akan ada tiga poros dalam Pilpres 2024, yaitu poros Koalisi Perubahan
beranggotakan Partai Nasdem, PKS, PKB yang telah resmi mengusung Anies
Baswedan-Muhaimin Iskandar. Berikutnya ada poros koalisi beranggotakan PDI-P,
PPP, Perindo, dan Hanura yang sepakat mengusung Ganjar Pranowo sebagai bacapres
mereka. Selanjutnya poros Koalisi Indonesia Maju yang mengusung pencapresan
Prabowo Subianto.
Sumber gambar: sindonews.com |
Dari tiga poros yang sudah tercipta,
hanya poros Koalisi Perubahan yang sudah memiliki pasangan bacapres-bacawapres yang
sudah dideklarasikan, pasangan Anies-Muhaimin sudah resmi dideklarasikan dan
telah didukung oleh lima parpol pengusung (Nasdem, PKB, PKS, Masyumi, Ummat).
Pasangan Anies-Muhaimin tinggal didaftarkan ke KPU. Sementara dari poros
koalisi pengusung Ganjar dan poros koalisi pengusung Prabowo belum mengumumkan
siapakah sosok pendamping masing-masing bacapres yang mereka dukung. Status masih
jomblonya Ganjar dan Prabowo ini tak pelak menimbulkan banyak analisis
sekaliguus spekulasi tentang siapakah yang akan mendampingi keduanya. Ganjar
dikabarkan akan berduet dengan tokoh-tokoh potensial seperti Mahfud MD, Sandiaga
Uno dan satu tokoh misterius di luar
nama yang biasa muncul. Adapun Prabowo dikabarkan akan berpasangan dengan
tokoh-tokoh seperti Erick Thohir, Gibran Rakabuming Raka, Airlangga Hartarto.
Meski pembukaan pendaftaran bacapres-bacawapres
kurang dari sebulan lagi dan masing-masing poros koalisi sudah memiliki
jagoannya masing-masing, segala kemungkinan masih saja terjadi sepanjang Komisi
Pemilihan Umum (KPU) belum menutup periode pendaftaran peserta Pilpres 2024. Belakangan,
muncul wacana yang berandai-andai agar Prabowo-Ganjar disatukan saja dalam satu
pasangan yang ditanggapi sangat mungkin oleh elit PDI-P seperti halnya respon Puan
Maharani yang menyatakan terbuka kesempatan untuk mempertemukan Megawati dan
Prabowo guna membicarakan duet Ganjar-Prabowo. Demikian pula dengan reaksi Ganjar
yang mengisyaratkan adanya kemungkinan berpasangan dengan Prabowo. Pun juga ada
wacana penyatuan Ganjar-Airlangga, Ganjar-Ridwan Kamil dan hal-hal lain yang memungkinkan
peta politik masih sangat cair. Hal-hal seperti ini menarik untuk dicermati, seksi
untuk terus diikuti karena ujung kepastian dari politik adalah kepentingan itu
sendiri.
Teka-teki tentang seperti apa peta akhir dari koalisi partai politik dalam menyongsong Pilpres 2024 akan benar-benar terjawab dalam tempo satu bulan ke depan, akankah tetap tiga poros seperti saat ini atau menjadi dua poros yang memungkinkan Pillpres 2024 hanya digelar satu putaran. Mari nantikan bersama!
0 Response to "Melihat Peta Terkini Koalisi Pilpres 2024 dan Peluang Segala Kemungkinan"
Post a Comment