Menulis puisi pada hakikatnya adalah melukiskan perasaan dalam bahasa tulis yang metaforik, hiperbolik dan simbolik. Puisi adalah ekspresi hati dan pikiran yang sangat ikonik. Dengan puisi seseorang dapat mengungkapkan apa yang ia rasakan dengan jujur. Lewat bait-bait puisi, seorang pujangga atau penyair dapat menggambarkan isi hatinya tanpa terbatas oleh ruang dan waktu, memuji apa pun dan siapa pun yang dikehendaki dengan bahasa yang indah serta mengiaskannya dengan bahasa-bahasa simbol yang menawan. Namun, puisi juga merupakan sarana seseorang menumpahkan kekesalan, kedongkolan, kesedihan, dan segala angkara murka. Tak sedikit puisi berisikan narasi yang mellow, patah hati, risau dan gelisah. Adapula puisi yang berisikan semangat, tekad dan harapan. Apapun itu, puisi adalah media bagi perasaan berbicara. Berikut puisi terbaru saya. Selamat menikmati!
Ikrar
Aku berada dalam kesunyian angkasa
Untuk kemudian
Memutuskan satu dari sekian warna pelangi
Tak akan ada yang meleset
Apalagi luput
Hidup adalah pertaruhan
Selain juga tentang pertempuran
Ihwal yang satu ini
Memang sudah ditakdirkan
Telah ada garisnya
Aku sudah menghitung betul
Kalkulasi langit-bumi telah purna
Segera aku ikrarkan
Semoga tidak salah
Pamekasan, 1 April 2023
0 Response to " Esensi Menulis Puisi dan Contohnya"
Post a Comment