Secara de facto, Malaysia berdiri sebagai sebuah negara federasi pada 16 September 1963. Jika dibandingkan dengan usia berdirinya Indonesia sebagai sebuah negara merdeka, Malaysia jauh lebih muda 18 tahun. Fakta inilah yang kemudian melahirkan istilah saudara muda dan saudara tua. Malaysia juga di awal-awal berdiri belajar banyak dari Indonesia, pelajar-pelajar Malaysia banyak yang dikirim untuk belajar di Indonesia. Guru-guru dari Indonesia juga banyak yang dikirim untuk mengajar di Malaysia. Namun, tulisan ini tidak akan mengulik panjang lebar ihwal masa lalu dua negara bertetangga tersebut.
Tulisan ini akan mencoba untuk membahas satu fakta menarik tentang Malaysia yang mungkin jarang diketahui khalayak. Adalah tentang Malaysia sebagai negara tanpa konsep, Malaysia adalah negeri tapa ideologi. Hal ini penulis kutip dari salah satu pidato kenegaraan Presiden Soekarno, yang menyampaikan bahwa: "Malaysia kalo boleh dikatakan sebagai sebuah negara tanpa konsepsi, tanpa ideologi," ujar presiden pertama Indonesia tersebut.
Bagi yang tidak paham, mungkin akan bingung dan bertanya, apa yang dimaksud dengan narasi di atas? Apa benar Malaysia tidak memiliki konsep ideologi? Jawabannya, benar. Malaysia memang secara riil, tidak memiliki ideologi yang jelas. Apa coba ideologi yang diusung Malaysia sebagai sebuah bangsa dan negara? komunis tidak, kapitalis tidak. Hal ini tentu berbeda 180 derajat dengan Indonesia yang memiliki garis ideologi yang jelas, mengusung Pancasila sebagai ideologi dasar negara.
Tidaklah berlebihan jika Presiden Soekarno mengkritik Malaysia sebagai negara tanpa konsep, negara tanpa ideologi. Sejarah juga mencatat bahwa Malaysia merdeka tidak dengan melalui perjuangan berdarah-darah berperang mengangkat senjata melawan penjajah Inggris, induk semang mereka. Malaysia merdeka karena belas kasihan dan pemberian gratis dari Inggris, penjamin mereka.
0 Response to "Malaysia, Negeri tanpa Konsep"
Post a Comment