Salah satu topik pembicaraan yang selalu menarik untuk diperbincangkan adalah persoalan jodoh. Berbicara jodoh maka erat kaitannya dengan urusan hati, cinta, dan perasaan. Sesuai dengan judulnya, tulisan ini tidak bermaksud untuk memberitahu siapapun perihal mengapa tidak berjodoh dan bagaimana menghindari tidak berjodoh. Tulisan ini hanya ingin berbagi bahwa jodoh merupakan perkara unik dan paling misteri di antara perkara-perkara kehidupan lainnya. Mengapa begitu? Karena memang demikian faktanya. Hari ini positif, besok hari bisa saja menjadi negatif. Permisalannya begitu. Alkisah, suatu ketika seorang anak manusia berikhtiar untuk segera melepas masa lajangnya, berbagai upaya ia lakukan untuk mewujudkan target menyempurnakan separuh agama yang belum ia tunaikan. Hingga akhirnya berkat mediasi seseorang yang bervisi mulia ia dipertemukan dengan seseorang yang juga memiliki niat yang sama, yaitu mencari jodoh sebagai penyempurna ajaran agama.
Tahapan demi tahapan ia jalani mulai dari saling tukar biodata, tanya jawab, pertemuan nadzar, hinggga silaturahmi keluarga. Di awal mula, tidak ada yang aneh dari proses perkenalan namun menjadi terang ketika satu persatu isyarat Yang Maha Kuasa hadir. Apa wujudnya? Pandangan dari orang-orang terdekat terkait pulus minus sosok yang sedang ia jajaki, lalu apa lagi? Temuan langsung yang ia dapatkan dari proses interaksi dengan sosok yang ia jajaki, ternyata apa ia yakini tentang pribadi yang sedang ia ajak untuk saling melakukan penjajakan tidak seperti yang ia pikir, hingga diperkuat dengan hasil istikharah yang cenderung negatif. Dalam pada itu, maka ia pun sampai pada suatu kesimpulan bahwa proses tidak dapat dilanjutkan karena memang hati kecilnya berkata tidak jodoh. Bisikan hati dan dukungan semesta merupakan suatu pertanda apakah seseorang itu jodoh kita atau bukan.
0 Response to "Jika Tidak Berjodoh"
Post a Comment