Di antara daftar kunjungan perjalanan yang pernah saya lakukan, berkunjung ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang beralamatkan di Jalan Imam Bonjol No. 1, Menteng Jakarta Pusat adalah salah satu destinasi wisata sejarah yang sangat mengesankan. Saya beruntung bisa berkunjung ke museum bersejarah tersebut, saksi dirancangnya teks proklamasi yang kemudian menandai lahirnya negara merdeka bernama Republik Indonesia. Tepat pada 16 Agustus 2019 lalu saya berkesempatan berkunjung secara cuma-cuma dalam acara napak tilas sehari sebelum peristiwa proklamasi 17 Agustus diperingati untuk mengenang bagaimana proses dan dinamika sebelum detik-detik peristiwa besar ini terjadi.
Alhasil, saya berhasil memasuki museum bersejarah yang sebelumnya bekas kediaman Laksamana Tadashi Maeda yang kini menjadi salah satu cagar budaya nasional sekaligus saksi bisu sejarah perjuangan dan perjalanan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sukses memproklamirkan kemerdekaannya dari penjajah.
Di dalam museum ini ada ruangan-ruangan penting di mana momen-momen penting dalam peristiwa bersejarah perumusan naskah proklamasi itu benar-benar masih otentik. Ada ruang makan dengan meja panjang, di tempat ini ada replika tiga tokoh bangsa perumus naskah proklamasi sedang asyik mendiskusikan narasi teks proklamasi, antara lain: Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Ahmad Subardjo. Selain itu, ada pula ruangan kecil lengkap dengan replika dua tokoh yang satu sedang mengetik naskah proklamasi yang sudah dirumuskan oleh tiga tokoh bangsa sebelumnya dan satu lagi sedang menemani tokoh pengetik naskah proklamsi.
Tokoh-tokoh itu adalah Sayuti Melik dan BM. Diah, Sayuti Melik berperan mengetik dan mengedit redaksi proklamasi menjadi lebih sempurna dan BM Diah yang menemani Sayuti Melik dalam pengetikan naskah proklamasi. Selain dua ruangan di atas, ada juga ruang rapat lengkap dengan kursi dan mejanya. Di dinding-dinding ruangan tampak gambar-gambar besar salinan naskah proklamsi baik yang masih versi tulisan tangan atau yang sudah berhasil disempurnakan dan diketik rapi. Dengan berkunjung ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi saya bisa merasakan lebih dekat bagaimana perjuangan para tokoh dan pejuang bangsa dalam upaya memerdekakan Indonesia dari belenggu penjajah.
Alhasil, saya berhasil memasuki museum bersejarah yang sebelumnya bekas kediaman Laksamana Tadashi Maeda yang kini menjadi salah satu cagar budaya nasional sekaligus saksi bisu sejarah perjuangan dan perjalanan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sukses memproklamirkan kemerdekaannya dari penjajah.
Di dalam museum ini ada ruangan-ruangan penting di mana momen-momen penting dalam peristiwa bersejarah perumusan naskah proklamasi itu benar-benar masih otentik. Ada ruang makan dengan meja panjang, di tempat ini ada replika tiga tokoh bangsa perumus naskah proklamasi sedang asyik mendiskusikan narasi teks proklamasi, antara lain: Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Ahmad Subardjo. Selain itu, ada pula ruangan kecil lengkap dengan replika dua tokoh yang satu sedang mengetik naskah proklamasi yang sudah dirumuskan oleh tiga tokoh bangsa sebelumnya dan satu lagi sedang menemani tokoh pengetik naskah proklamsi.
Tokoh-tokoh itu adalah Sayuti Melik dan BM. Diah, Sayuti Melik berperan mengetik dan mengedit redaksi proklamasi menjadi lebih sempurna dan BM Diah yang menemani Sayuti Melik dalam pengetikan naskah proklamasi. Selain dua ruangan di atas, ada juga ruang rapat lengkap dengan kursi dan mejanya. Di dinding-dinding ruangan tampak gambar-gambar besar salinan naskah proklamsi baik yang masih versi tulisan tangan atau yang sudah berhasil disempurnakan dan diketik rapi. Dengan berkunjung ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi saya bisa merasakan lebih dekat bagaimana perjuangan para tokoh dan pejuang bangsa dalam upaya memerdekakan Indonesia dari belenggu penjajah.
0 Response to "Mengenal Museum Perumusan Naskah Proklamasi"
Post a Comment