Cacar Ular dan Tindakan Medisnya

Saat ini sedang merebak penyakit cacar monyet, sebuah penyakit yang cukup mengancam kenyamanan tubuh khususnya kulit. Namun, kali ini saya akan akan coba membahas penyakit cacar lain yang namanya juga berasal dari nama binatang. Namanya adalah cacar ular. Pernah mendengar penyakit cacar ular alias herpes zoster tidak? Saya pribadi pernah mengalami penyakit yang satu ini. Beberapa waktu lalu, saya menderita penyakit cacar ular, awalnya saya tidak tahu saya sedang sakit apa. Berhari-hari kulit tubuh saya terasa perih, muncul bintik-bintik merah, panas, nyeri, gatal, tidak bisa tidur dan sangat tidak nyaman. Karena sangat mengganggu saya putuskan untuk periksa ke dokter spesialis kulit di sebuah rumah sakit swasta di Jakarta Pusat. Saya pikir saya sedang alergi kulit, ternyata dugaan saya keliru. 

Setelah diperiksa ihwal keluhan sakit kulit di tubuh saya, dokter menjelaskan bahwa saya terserang cacar ular. Dijelaskan bahwa penyakit cacar ular jarang-jarang terjadi, biasaya dialami orang yang sudah lanjut usia, sekitar usia 60 tahun ke atas. Namun, bukan tidak mungkin juga menimpa anak muda, bergantung dari kondisi yang bersangkutan. Dalam kasus saya,  cacar ular muncul karena daya tubuh saya drop, kecapean, dan karena itu penyakit ini masuk. Makanya dokter menyarankan agar saya cukup istirahat, tidak kecapean, dan selalu enjoy. Untuk sembuh dari cacar ular yang membuat kulit sangat tidak nyaman itu, dokter memberi saya beberapa obat seperti imboost force tab, inclovir tab, dolo neurobion tab, salep bactoderm, dan satu yang sebenarnya tidak perlu yaitu diazepam. Alhamdulillah dalam waktu satu minggu semenjak berobat saya bisa pulih dari penyakit cacar ular.  Jadi intinya cacar ular bisa dicegah dengan cara menjaga pola hidup tidak stres, tidak banyak beban pikiran, tidak kecapean. Perbanyak istirahat, rileks, dan tidak memaksakan tubuh berkegiatan yang menguras energi. Agar apa? Agar daya tahan tubuh terjaga. Jika tidak segera diobati cacar ular bisa menyerang sistem saraf yang berakibat fatal. Karena itu, yuk cegah dari sekarang dengan pola hidup yang berimbang!