Mendidik kata yang sering terdengar di telinga ini. Namun tahukah anda esensi dari kata mendidik itu sendiri? Mendidik secara sederhana mungkin dipahami sebagai mengajar, memberi tahu seseorang sehingga berpengetahuan. Makna ini tidaklah salah, tidak pula keliru. Kata mendidik secara lebih sempurna dapat dipahami sebagai upaya mengembangkan, menanam, menumbuh kembangan, meningkatkan, dan menyuburkan. Lantas siapa yang diikembangkan, ditanam, dan ditingkatkan? Ya anak didik, betul kan? Untuk menyuburkan tanaman, menumbuhkan apa yang ditanam tentu bukan pekerjaan mudah. Perlu proses panjang yang tidak akan selesai hanya dalam tempo satu hari atau dua hari.
Dalam pada itu, jelas dibutuhkan pendampingan yang ekstra untuk memastikan segala sesuatunya tepat, pas, dan mendukung proses tumbuh kembang yang dididik. Ya mendidik adalah pekerjaan mendampingi tumbuh kembang anak didik menjadi benar-benar tumbuh dan berkembang. Setahun terakhir ini saya berkesempatan mendampingi tumbuh kembang anak-anak Sekolah Dasar di pelosok negeri yang sangat terpencil tepatnya di SDN 005 Pulau Kerdau. Lantas, bagaimana rasanya mendampingi anak-anak bangsa di pelosok nun jauh di sana?
Rasanya bergetar dan penuh kesan yang membekas, setahun mendampingi anak terbiasa membaca di perpustakaan sekolah selama 15 menit setiap pukul 07.00 pagi, mendampingi mereka belajar di kelas dan di luar kelas, mendampingi mereka melakukan shalat berjamaah, mendampingi mereka senam-gosok gigi, mendampingi mereka belajar berperilaku yang proporsional, dan bersama mereka menikmati kehidupan pulau. Dari interaksi dan bergumul dengan mereka, saya menemukan beberapa pelajaran penting seperti fakta bahwa setiap anak itu unik, setiap anak itu spesial, dan setiap anak itu istimewa. Masing-masing mereka memiliki potensi dan kelebihan yang patut untuk didukung.
Dari mana saya tahu? Dari aktivitas pendampingan yang saya lakukan. Dari situ, saya semakin percaya bahwa yang paling anak-anak butuhkan dari orangtua dan guru sebagai pelaku utama pendidikan adalah mereka ingin selalu didampingi, ditemani, difasilitasi, dan dimengerti. Analoginya, bagaimana mungkin anak bisa tumbuh dengan baik jika kebutuhannya untuk berkembang tidak terpenuhi akibat orang-orang terdekatnya tidak tahu, absen dari keseharian anak. Di sinilah hakikat pendidikan itu, setiap pendidik sejatinya paham akan hal ini, dan dari sekarang mengupayakan yang terbaik demi menunjang cerahnya masa depan anak.
Pendidik yang baik adalah pendamping yang baik, tidak ada anak hebat yang lahir tanpa proses pendampingan. Karena itu, penting untuk memastikan bahwa kita benar-benar hadir dalam setiap fase kehidupan anak. Jika anak tumbuh menjadi pribadi yang sukses, keren, dan membanggakan, siapa yang bangga? Pastinya orang-orang terdekatnya kan!
Dalam pada itu, jelas dibutuhkan pendampingan yang ekstra untuk memastikan segala sesuatunya tepat, pas, dan mendukung proses tumbuh kembang yang dididik. Ya mendidik adalah pekerjaan mendampingi tumbuh kembang anak didik menjadi benar-benar tumbuh dan berkembang. Setahun terakhir ini saya berkesempatan mendampingi tumbuh kembang anak-anak Sekolah Dasar di pelosok negeri yang sangat terpencil tepatnya di SDN 005 Pulau Kerdau. Lantas, bagaimana rasanya mendampingi anak-anak bangsa di pelosok nun jauh di sana?
Rasanya bergetar dan penuh kesan yang membekas, setahun mendampingi anak terbiasa membaca di perpustakaan sekolah selama 15 menit setiap pukul 07.00 pagi, mendampingi mereka belajar di kelas dan di luar kelas, mendampingi mereka melakukan shalat berjamaah, mendampingi mereka senam-gosok gigi, mendampingi mereka belajar berperilaku yang proporsional, dan bersama mereka menikmati kehidupan pulau. Dari interaksi dan bergumul dengan mereka, saya menemukan beberapa pelajaran penting seperti fakta bahwa setiap anak itu unik, setiap anak itu spesial, dan setiap anak itu istimewa. Masing-masing mereka memiliki potensi dan kelebihan yang patut untuk didukung.
Dari mana saya tahu? Dari aktivitas pendampingan yang saya lakukan. Dari situ, saya semakin percaya bahwa yang paling anak-anak butuhkan dari orangtua dan guru sebagai pelaku utama pendidikan adalah mereka ingin selalu didampingi, ditemani, difasilitasi, dan dimengerti. Analoginya, bagaimana mungkin anak bisa tumbuh dengan baik jika kebutuhannya untuk berkembang tidak terpenuhi akibat orang-orang terdekatnya tidak tahu, absen dari keseharian anak. Di sinilah hakikat pendidikan itu, setiap pendidik sejatinya paham akan hal ini, dan dari sekarang mengupayakan yang terbaik demi menunjang cerahnya masa depan anak.
Pendidik yang baik adalah pendamping yang baik, tidak ada anak hebat yang lahir tanpa proses pendampingan. Karena itu, penting untuk memastikan bahwa kita benar-benar hadir dalam setiap fase kehidupan anak. Jika anak tumbuh menjadi pribadi yang sukses, keren, dan membanggakan, siapa yang bangga? Pastinya orang-orang terdekatnya kan!
0 Response to "Esensi Mendidik"
Post a Comment