Di
antara sekian banyak pertanyaan yang pernah saya terima, pertanyaan tentang
jodoh bisa dibilang memuncaki daftar pertanyaan yang sering ditanyakan pada
saya. Mereka yang bertanya sangat
beragam, mulai dari yang tua, muda, anak gadis atau sudah bersuami, laki atau
perempuan dengan latar belakang beragam pernah menanyakan hal yang relatif
sama, mereka bertanya ihwal jodoh. Ada
juga yang mengajak diskusi tentang misteri jodoh, pernikahan, dan, perceraian. Terkadang
saya hanya tertawa ketika pertanyaan jodoh terlontar dari mereka, tertawa
karena pertanyaan ini barangkali soal paling unik dan lucu untuk dijawab. Jadi menjawabnya
pun terkadang cukup dengan senyuman dan tawa ceria. Tapi baiklah, di sini saya
akan coba menjawab pertanyaan unik tersebut. Tentang jodoh adalah misteri besar
yang susah ditebak karena dari tiga hal (ajal, rizki, jodoh) yang pasti
dirasakan manusia, jodoh bisa dibilang hal yang paling misterius, susah ditebak
dan diterka akan seperti apa wujud akhir ceritanya.
Foto ini diambil saat saya menghadiri undangan akad nikah salah seorang warga desa di mana saya pernah hidup bersama mereka |
Hari
ini anda meyakini Bunga adalah calon pujaan yang akan anda nikahi, belum tentu
besok, lusa, seminggu lagi, satu bulan lagi, setahun kemudian masih sama.
Berapa banyak yang sudah tahunan berpacaran namun tidak juga menikah dan
berujung putus, berapa banyak juga orang yang sudah bertunanagan namun akhirnya
kandas juga, berapa banyak yang sudah menyebar undangan pernikahan, namun
menjelang hari H akad nikah batal dilaksanakan. Bahkan berapa banyak manusia
yang sudah menikah namun harus berpisah juga dengan segala alasannya. Itulah
fakta riil tentang jodoh, mudah ditemukan dan dijangkau, di sekeliling anda
pasti banyak.
Jika
anda kritis, pastilah anda bertanya, mengapa hal-hal di atas bisa terjadi? Jawabannya
hanya satu, ‘tidak jodoh’. Dalam
hidup ini ada satu konsep baku, konsep itu bernama ‘jodoh’. Segala sesuatunya
pasti tidak lepas dengan konsep ini. Dalam hal pekerjaan, asmara, kesehatan,
pendidikan, dan urusan dunia lainnya akan senantiasa berhubungan dengan yang
namanya jodoh. Jika sudah jodoh, pasti jadi, pasti dimudahkan, dan sampai
tujuan. Namun sebaliknya, jika tidak jodoh, jangan pernah berharap sesuatu itu
bakal terjadi, pasti ada saja alasan yang membuat sesuatu itu batal terjadi
alias tidak kesampaian. Tidak perlu gundah tidak mandapat jodoh, jangan pula
memaksakan manusia untuk berjodoh (perjodohan), memfasilitasi orang berjodoh
boleh saja, tapi jangan dipaksa-paksa, biarkan semuanya mengalir secara
natural.
Seperti
ajal, jodoh tidak bisa diperlambat atau dipercepat, jika sudah tiba masanya
pasti ada saja perantara yang membuat
manusia berjodoh baik itu berwujud pernikahan, karir, tahta, beasiswa, dan
sebagainya. Belajarlah pada berjodohnya
Jokowi-JK dengan posisi R1 1 - RI 2 dalam Pilpres 2014, ingatlah selalu kata-kata
“kalau sudah jodoh gak bakal kemana,”
itu benar sekali. Semboyan ini tidak saja berlaku pada urusan asmara, melainkan
juga pada aspek-aspek kehidupan lainnya. Kewajiban manusia hanya satu, berusaha
(ikhtiar) sekeras mungkin diimbangi dengan doa yang tidak kalah kerasnya,
selebihnya biarlah Dzat Yang Maha Kuasa yang memastikan akan seperti apa takdir
jodoh anda.
Coba
anda perhatikan contoh riilnya, misal anda pernah berencana untuk pergi pada
hari Sabtu, namun karena tidak jodoh ada saja alasan yang membuat anda batal
pergi pada hari Sabtu. Bisa karena sakit, ada acara lain, berubah pikiran, dan
sebagainya. Pun juga anda mungkin bercita-cita ingin bekerja di suatu instansi
tertentu, karena tidak jodoh akhirnya anda tidak jadi bekerja di tempat tersebut.
Alasannya beragam, bisa karena anda tidak lolos seleksi, lolos seleksi tapi
anda tidak berminat lagi, dan alasan lainnya. Demikianlah contoh sederhana
bagaimana konsep jodoh itu bisa kita pahami. Masih belum puas? Well, ikuti
terus tulisan ini.
Jodoh itu sangat sederhana dan mudah dicerna, pada
prinsipnya jodoh adalah tutup ketemu wadah atau sebaliknya, begitu kata
motivator kondang Mario Teguh. Saya akan membahasakan jodoh dengan kiasan yang
sangat gampang. Anda tahu toples? Kalau iya, coba perhatikan, hanya tutup yang
pas yang bisa menutup rapat toples tersebut. Iya kan? Tutup yang terlalu besar
atau kecil tidak akan bisa menutup rapat toples tersebut alias tidak jodoh
karena tidak pas/sesuai. Walhasil, toples itu statusnya terbuka sampai ada
tutup yang pas yang dapat menutupinya. Demikian dengan jodoh, selalu pas dan
berakhir dengan ditutup pernikahan. Jadi, ciri pertama jodoh adalah harus pas,
cocok, dan sesuai. Jika tidak, maka tidak bakalan jodoh.
Orang
akan berjodoh dengan sosok yang pas, cocok, dan sesuai dengan kualitas dirinya.
Orang baik sebagaimana dalam al-Quran hanya untuk orang baik, begitupun
sebaliknya. Orang yang gemar melakukan riba, mendukung praktek riba kemungkinan
besar berjodoh dengan orang yang sama-sama pro riba. Pelacur perbankan berjodoh
dengan pelacur perbankan, pelaku riba berjodoh dengan pelaku riba, di sinilah
teori kepantasan dan kepatutan itu begitu sangat relevan, semakin berkualitas
diri anda, maka semakin berkualitas pula jodoh anda. Maka memantaskan diri
adalah suatu keharusan bagi anda yang sedang berikhtiar mencari jodoh. Bagi
lelaki, jodohmu adalah tulang rusukmu yang sempat hilang dan akan kembali
kepadamu sesuai dengan bagaimana sosok dirimu. Hal ini sejatinya juga berlaku
bagi wanita. Ia akan mendapatkan jodoh sesuai dengan kadar dirinya.
Ciri
kedua adalah saling melengkapi, ibarat jodohnya siang dan malam yang saling
melengkapi satu sama lain, jodohnya telinga kanan-kiri, jodoh pada manusia juga
begitu. Pasangan yang berjodoh pasti saling melengkapi, mengisi, dan
menyempurnakan. Ciri ketiga adalah awet
alias langgeng. Jodoh sejati pastilah bertahan lama, tidak mudah lapuk, hilang,
ataupun cepat rusak. Singkatnya, jodoh
sejati bersifat langgeng (everlasting).
Jujur, saya berulangkali menjadi saksi anak manusia saling berjodoh, apakah
langgeng atau tidak? Biarlah waktu yang menjawab. Kepada mereka selalu saya
ucapkan selamat dan doa pengiring, semoga benar-benar berjodoh dunia akhirat! Bagaimana
sudah puas dengan jawaban di atas? Semoga saja puas.
0 Response to "Misteri Jodoh dan Jawabannya"
Post a Comment