Jika anda benar-benar ingin menjadi diplomat, melewati seabrek ujian diplomat adalah suatu keharusan. Satu hal yang harus disadari bahwa setiap tahapan ujian diplomat bersifat sistem gugur. Mulai dari seleksi administrasi sampai seleksi akhir berupa seleksi kompetensi bidang yang berwujud wawancara substansi bersama para pakar dan diplomat senior adalah tahapan yang suka tidak suka harus dilewati oleh setiap kandidat diplomat Indonesia. Jika ada yang gugur dalam satu tahapan seleksi, maka berakhir sudah riwayat perjuangannya meraih mimpi menjadi diplomat Indonesia pada tahun rekrutmen tersebut. Namun, jika masih memenuhi persyaratan umur dan pihak Kemenlu masih membuka rekrutmen di tahun anggaran berikutnya ikutan daftar lagi barangkali patut dicoba. Nah, agar tidak kecewa dan gigit jari akibat gagal melewati rangkaian tes diplomat Indonesia mempersiapkan diri sebaik mungkin adalah hal mutlak yang harus dilakukan.
Sebagai gambaran, kandidat yang sudah mempersiapkan diri dengan cukup baik saja bisa tumbang apalagi yang tidak memiliki persiapan? Tulisan ini bukan asal dibuat tanpa riset dan pengalaman empiris. Penulis pernah mengikuti rangkaian seleksi diplomat Indonesia namun gagal. Berangkat dari kegagalan itu, penulis ingin berbagi bahwa menjadi diplomat itu susah-susah gampang alias gampang-gampang susah. Gampang kalau memang takdirnya ada di situ, susah kalau jalan hidupnya memang bukan sebagai diplomat. Karena manusia tidak pernah tahu takdirnya akan seperti apa maka berusaha sekeras mungkin diimbangi dengan doa yang seserius mungkin adalah pilihan bijak yang harus segera dieksekusi. Berikut adalah tips sukses melewati ujian diplomat:
Pastikan data administrasi anda lengkap dan benar: Seleksi berkas yang terdiri dari bukti pendaftaraan online, surat lamaran, surat pernyataan, daftar riwayat hidup, pas foto, foto kopi kartu tanda penduduk, foto kopi akta lahir, legalisir ijazah dan transkrip nilai adalah hal mendasar yang harus diserahkan kandidat diplomat kepada panitia untuk disortir dan diseleksi apakah memenuhi syarat administratif atau tidak. Jika berkas pendaftar lengkap, benar, dan memenuhi persyaratan yang diminta bisa dipastikan kandidat diplomat yang bersangkutan akan dipanggil untuk mengikuti seleksi kompetensi dasar berbasis komputer.
Kuasai kompetensi dasar: Tahapan tes pertama yang harus dilalui oleh calon diplomat setelah lolos seleksi administrasi adalah Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dengan menggunakan komputer, materinya berisi tiga macam, antara lain: Tes Intelegensia Umum, Tes Wawasan Kebangsaan, dan Tes Karakteristik Pribadi. Milikilah pengetahuan-pengetahuan terkait sejarah perjuangan bangsa, UUD 1945 dan undang-undang turunannya, implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pun demikian dengan pengetahuan terkait dasar-dasar matematika, silogisme, logika analitik, aritmatika, dan bahasa Indonesia. Kuasai juga materi-materi psikometri seperti kepribadian dan karakteristik, karena poin untuk tes ini juga besar serta menentukan kelulusan SKD. Untuk lolos SKD, kandidat wajib melewati passing grade yang ditetapkan oleh Peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi Birokrasi (KEMENPANRAB) No 22 Tahun 2017 yaitu: nilai Tes Intelegensia Umum (TIU) minimal 80, Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) minimal 75, dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) minimal 143.
Kuasai bahasa Inggris dan bahasa asing lain sesempurna mungkin: Menguasai bahasa Inggris baik secara lisan dan tulisan adalah keharusan bagi setiap diplomat, karena nantinya jika terpilih ia akan banyak berinteraksi dengan masyarakat global mewakili Indonesia. Dalam ujian menjadi diplomat, bahasa Inggris akan diujikan dalam seleksi tulis substansi berupa essay berbahasa Inggris dan wawancara substansi. Bahasa Inggris bersanding dengan bahasa-bahasa asing lain yang jamak digunakan dalam pergaulan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seperti bahasa Arab, Mandarin, Spanyol, Perancis, Rusia akan diujikan secara khusus sejauh mana kompetensi bahasa asing yang dimiliki kandidat diplomat. Kalau ujian kompetensi bahasa Inggris wujudnya berupa TOEFL, Arab berupa TOAFL, pun demikian dengan bahasa asing lainnya namanya menyesuaikan. Skor minimum yang harus diraih dalam ujian kompetensi bahasa asing (Inggris) adalah minimal 550 untuk TOEFL. Skor uji kompetensi bahasa asing lain setara dengan skor TOEFL 550. Dalam hal ini, kandidat boleh memilih satu jenis bahasa asing saja yang paling dikuasai untuk diujikan. Bisa memilih bahasa Inggris, bisa juga bahasa asing lainnya.
Kuasai materi-materi terkait Hubungan Internasional dan wawasan Internasional: tahapan tes yang harus anda hadapi selanjutnya setelah SKD adalah Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) dengan komputer dan essay tertulis terkait hubungan luar negeri dan dinamika global baik itu ekonomi politiknya atau sosial budayanya. Agar sukses dalam tahapan tes ini kandidat diplomat harus mampu menjawab soal-soal yang ada dengan baik dan benar. Kedalaman jawaban dan akurasinya menjadi tolak ukur penguasaan kandidat terhadap dinamika dan konstelasi dunia internasional baik secara teoritik maupun secara praktik. Selain secara tertulis, nantinya kandidat diplomat juga akan diuji secara verbal melalui tes wawancara substansi. Yang menguji tentunya adalah para pakar/ akademisi di bidang Hubungan Internasional, Hukum Internasional, dan juga praktisi politik internasional seperti diplomat senior, mantan duta besar dan sebagainya.
Kuasai materi-materi Psikotes: biasanya tahapan psikotes ini menjadi momok bagi kandidat diplomat, tidak sedikit yang gugur di tahapan ini. Ujian psikologi kandidat diplomat terdiri dari dua macam, yaitu: tulis dan wawancara. Mempersiapkan diri dengan matang adalah kuncinya, kuasai teknik menggambar yang baik seperti menggambar orang, pohon, rumah atau melanjutkan gambar warteg. Atau skil spasial berbasis gambar, juga sering-seringlah berlatih pauli kraeplin seperti menjumlahkan deretan angka dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Dalam ujian wawancara psikologi, ada baiknya juga mempersiapkan mental dan hal-hal yang diperlukan lainnya seperti teknik senyum, bersalaman, berjalan, berpakaian dan berbicara. Semua akan dinilai oleh para psikolog profesional untuk mengetahui sejauh mana anda layak menjadi seorang diplomat.
Milikilah kesehatan yang prima: Tes kesehatan berupa medical check up yang memeriksa secara komprehensif kualitas kesehatan kandidat diplomat menjadi tahapan seleksi yang juga harus dilewati oleh setiap kandidat diplomat. Dalam tahapan ini, hampir semua organ dan anatomi tubuh anda diperiksa dan diuji, apakah memenuhi standar layak untuk menjadi diplomat atau tidak? Jantung, toraks (dada), darah, urin, mata, telinga, mulut, gigi, tangan, kaki, dan sebagainya pasti diperiksa. Perbanyak istirahat sebelum tes kesehatan digelar, jangan begadang, tenangkan pikiran, hindari stres dan capek, jauhi mengkonsumsi minum-minuman beralkohol, hindari merokok dan menggunakan earphone/headset, jangan mengkonsumsi makanan yang berpotensi meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi (hipertensi) seperti makanan asin, mengandung garam berlebihan. Perbanyak mengkonsumsi sayur dan buah. Jika lolos tes medical, peluang terpilih menjadi diplomat Indonesia semakin terbuka lebar.
Perbanyak doa: Berdoa adalah senjata manusia di samping senjata lain seperti belajar dan persiapan matang. Pasrahkan segalanya kepada Yang Maha Kuasa, kewajiban anda hanya berusaha/berikhtiar, selebihnya biar Sang Pencipta yang menentukan takdir anda. Jangan sungkan dan ragu untuk meminta doa restu orangtua. Ingat! Restu Tuhan bersama restu orangtua. Mintalah sambungan doa dari mereka. Semoga mimpi anda menjadi diplomat terwujud dengan sempurna!
Baca juga Lowongan Menjadi Diplomat Indonesia 2017
Baca juga Tahapan Seleksi Diplomat Indonesia 2017
Baca juga Passing Grade SKD CPNS 2017
Kalo mata nya minus apakah bisa jadi diplomat?
ReplyDeleteinsyaAllah masih bisa..asal tidak glukoma
Delete