Setiap manusia normal pasti mendambakan bisa hidup nyaman, jauh dari penyakit, dan menikmati indahnya hidup yang hanya sekali. Hidup sehat menjadi keniscayaan jika manusia ingin terbebas dari derita sakit-sakitan. Semakin beragamnya penyakit mematikan yang menjangkiti manusia dewasa ini menunjukkan bahwa manusia sudah tidak lagi waspada dengan ancaman nyata yang bisa membahayakan masa depannya. Berapa banyak manusia yang pendek umur gara-gara gaya hidupnya yang tidak sehat, mati konyol karena serangan penyakit yang ia lakukan sendiri. Kebiasaan buruk seperti merokok, menggilai alkohol, gemar mengonsumsi makanan cepat saji, dan selalu merelakan tubuh dimasuki makanan berbahan kimia adalah sederet faktor yang akan menentukan kualitas hidup manusia, apakah berpotensi berumur panjang atau malah sebaliknya? Dalam kehidupan nyata, saya sering menjumpai beberapa kasus, orang tidak bisa lagi hidup normal akibat serangan penyakit seperti stroke, ginjal, diabetes, meninggal mendadak akibat serangan jantung, meninggal akibat organ dalamnya tidak berfungsi akibat keseringan menikmati minuman beralkohol.
Namun begitu, saya juga sering mendapati manusia dengan kondisi fit, prima, dan bugar meski usianya sudah senja. Pengalaman yang satu ini bisa dibilang langka, saya berkesempatan berinteraksi dengan salah seorang kakek berdarah Sunda, namanya Wiharma, saat bertemu dan berbincang dengannya (1 Juni 2016), usianya 136 tahun. Sebuah usia yang tidak biasa untuk ukuran manusia abad 21. Pertemuan saya dengan engkong berumur panjang ini terjadi secara kebetulan, saya mendapatinya ketika sedang duduk di kursi pasien menunggu panggilan seorang Mantri desa masuk ke ruang pemeriksaan. Saat itu ia mengeluhkan sakit kepala dan berobat ke Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) menjadi salah satu alternatif pilihan yang bisa ia jangkau. Sembari menunggu pak mantri, saya yang ketika itu sedang berada di Poskesdes tidak membuang percuma kesempatan untuk menyapanya.
Di usia yang sudah seabad lebih itu, suaranya masih jelas, pendengarannya normal, juga penglihatannya. Pada kesempatan itu, saya tidak ragu menanyakan rahasia besarnya bisa panjang umur. Jawabannya cukup bermakna, engkong Wiharma menjelasakan dengan meyakinkan bahwa panjang umur itu akibat dari pola hidup sehat. Ketika saya tanya, apakah bapak menyukai makanan yang berbahan kimia? Secara meyakinkan, ia menjawab, sepanjang hidupnya selalu menghindari makanan-makanan instan berbahan kimia. Ia menjelaskan, lebih menyukai makanan natural hasil berkebun dan bertani yang dimasak secara alami seperti singkong rebus, ubi, sayur-sayuran, dan menjauhi makanan berisiko seperti mie instan dan makanan berkolesterol. Dari kakek bernasib sehat ini, kita mesti belajar bahwa hidup sehat pada dasarnya tidak rumit, cukup menikmati makanan sederhana, tidak tergoda mengonsumsi hal-hal aneh yang kontraproduktif adalah kuncinya.
apa daya gw yang masih susah ngerawat tubuh gan hehe
ReplyDeleteHidup sehat penting gan..
Deletewaduh 136 tahun, udh tua banget ya gan
ReplyDelete