Menulis sejatinya merupakan suatu aktivitas berpikir yang menyenangkan. Dengan
menulis segala ide, gagasan, kritikan, maupun harapan bisa dengan leluasa ditumpahkan.
Ada kepuasan tersendiri saat tulisan karya kita bisa dinikmati dan diterima
pembaca, apalagi dimuat oleh media mainstream
kaliber nasional. Sungguh kepuasan itu benar-benar tidak bisa dinilai dengan
jumlah nominal uang. Saya pernah membuktikannya betapa senangnya saat tulisan
pertama saya dimuat koran harian Jawa Pos, 20 Oktober 2009. Saat itu, saya sedang
mengenyam pendidikan bangku kuliah semester tiga. Dengan perasaan dag-dig-dug,
saya memberanikan diri untuk mengirimkan tulisan (gagasan) pendek saya ke
alamat email redaksi Jawa Pos.
Ternyata di luar dugaan, keesokan harinya saya iseng cek di koran kantin,
tempat anak kos biasa jajan, rupanya tulisan yang sehari sebelumnya saya kirim
dimuat oleh Jawa Pos. Karena itu yang pertama kalinya, jujur, senangnya bukan
main. Ada hal yang istimewa berkenaan dengan dimuatnya tulisan saya tersebut, yaitu
isi tulisan pas, cocok, klop sekali dengan acara negara pada hari di mana
tulisan saya dimuat. Untuk diketahui, ketika itu ada acara pelantikan Presiden-Wakil
Presiden terpilih hasil Pilpres 2009.
Sebagai mahasiswa, dengan segudang idealisme, tentu saya memiliki ekspektasi
kepada presiden-wapres pilihan rakyat. Karenanya saya tuangkan dalam bentuk
tulisan untuk dibaca dan dinikmati khalayak termasuk presiden-wapres terpilih. Itulah
awal mula tulisan saya di muat di koran nasional. Masa menjadi mahasiswa adalah
waktu yang tepat untuk bergulat dengan idealisme dan pengembangan diri. Belajar
menulis serta berani mengirimkannya ke media merupakan cara efektif kita bisa
berkembang. Semua kita memiliki potensi yang sama untuk maju. Jangan pernah
takut dengan penolakan, mencoba dan terus mencoba akan membuat kita terlatih. Stop alergi ide, saatnya berpikir dan bertindak. Berikut ini file tulisan saya ketika dikirimkan ke redaksi Jawa Pos.
Selamat dan Buktikan!
Jika tidak ada aral, melintang
hari ini, Selasa (20 Oktober 2009) SBY-Boediono akan dilantik dan dikukuhkan
sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2009-2014. Sebagai rakyat
biasa, penulis mengucapkan selamat kepada pasangan SBY-Boediono. Ada banyak
harapan dan doa dari acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih ini
di antaranya adalah semoga momentum emas dan bersejarah ini menjadi starting point bagi terciptanya
Indonesia yang lebih baik 5 tahun mendatang. Lebih dari itu harapan dan doa lainnya adalah semoga pula
pasangan terpilih SBY-Boediono bisa membuktikan dan merealisasikan janji-janji
mereka waktu berkampanye dulu. Inilah saatnya untuk membuktikan itu semua.
Sungguh! Bangsa Indonesia menanti bukti bakti kalian berdua. Buktikan!
Tulisan ini dimuat di Koran Harian Jawa Pos, 20 Oktober 2009
nice gan :)
ReplyDeletetengkyu..
DeleteBener gan, ane sama guru ane juga pernah bikin artikel terus dikirim eh trnyata terbit di koran, sumpah senengnya bukan main :D
ReplyDeletewah ternyata punya pengalaman yg sm gan..
Deletemantaps gann
ReplyDeletethx gan..
Deletewih keren gan.. kebetulan ane juga mau gitu. tapi kendalanya adalah waktu , trus yang paling utama adalah ada komisi gak ? :D
ReplyDeletetolong dijawab gan
kalo yg ini dulu sy tidak ada komisinya gan..Gak tahu bgmn kebijakan redaksi Jawa Pos..semestinya itu ada gan..
Delete