Cerita saya tidak selalu
tentang hal serius dan monoton, adakalanya cair, renyah dan krenyes. karena itu,
kali ini saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman perjalanan saya menikmati
beberapa destinasi wisata di Kota Bandung, Jawa Barat. Kira-kira apa coba? Ayo
tebak? Berkunjung dan main ke Bandung tidak lengkap rasanya kalau belum mampir dan
singgah di beberapa tempat, seperti: Taman-taman unik, Gedung Sate, dan Alun-Alum Kota Bandung. Iya, meskipun sudah
setahun setengah lebih ada di bumi Pasundan, dan berkali-kali ada keperluan ke
Kota Bandung saya baru ditakdirkan singgah dan main di beberapa tempat di atas, Sabtu 14 Mei 2016
lalu.
Adalah hasrat kuat dan rasa
penasaran yang membuncah yang membuat saya benar-benar harus meniatkan khusus main
dan tamasya ke beberapa destinasi wisata Kota Bandung. Dalam hati, jika dalam
waktu dekat ada keperluan ke Bandung, apalagi ini sudah menjelang detik-detik
terakhir tugas di Jawa Barat, saya harus main dan menikmati asyiknya Kota
Bandung. Benar saja, tanggal 15 Mei 2016 bertepatan dengan hari Minggu, saya
ada pertemuan di Bandung, dan karena sudah diniatkan, saya pun berangkat sehari
lebih lebih awal untuk mengejar target plesir dan menikmati serunya Kota
Bandung.
Kondisi rumput sintetis dan suasana asyiknya Bandung |
Sesampai di stasiun , saya mengambil
inisiatif untuk nongkrong di stasiun menghabiskan waktu dengan membaca Harian
Kompas, ini hanya sekitar 45 menitan. Baru setelah itu, saya mulai jalan kaki
nyari angkot tujuan Tamansari untuk mebereskan urusan pertama, kebetulan tempatnya mudah dijangkau, turun di depan Rektorat ITB adalah pilihan
yang tepat. Di Tamansari saya cukup lama, sampai sekitar pukul 09.00 Wib, baru chek out pukul 10.30-an. Nah, setelah dari
Tamansari saya putuskan menuju Taman Lansia untuk mengetahui lebih dekat
bagaimana kondisi taman yang dibangun Kang Emil ini.
Sesampai di sana, saya
berkesempatan untuk menjepret bagian-bagian menarik dari suasana taman, menurut
saya, taman ini lumayan memikat, selain karena namanya yang ditujukan untuk manusia-manusia
lanjut usia. Di taman ini ada
ruang-ruang terbuka hijau yang memungkinkan semua orang bisa berinteraksi,
bermain dan bersantai ria. Tersedia juga tempat berkumpul dan duduk dan kafetaria,
sesuai namanya taman ini memang ditujukan untuk para lansia. Menurut pantauan
saya, selain lansia, taman ini juga kerap dipenuhi oleh para orang tua dan
anak-anaknya, remaja, muda-mudi, dan orang dewasa menghabsiakan waktu akhir
pekan bermain di area taman.
Dirasa sudah puas, saya
kemudian beranjak ke tempat berikutnya, tak jauh dari Taman Lansia, sekitar 20
meter, saya berjalan kaki menuju Gedung Sate. Ups! Gedung Sate? Memang ada
satenya ya? Eits, jangan salah persepsi dulu! Bagi yang baru dengar nama Gedung
Sate, pasti akan mengira ini gedung tempat orang jualan sate, sate Madura lah,
sate Padang atau sate-sate lainnya. Tidak begitu, Gedung Sate adalah tempat di
mana Gubernur Jawa Barat berkantor, jadi Gedung Sate itu kantor pusat
pemerintahan Jawa Barat. Di sinilah seorang Ahmad Heriyawan (Aher) ngantor dan
berdinas ria. Karena tidak boleh masuk, para pengunjung, turis lokal dan
mancanegara hanya diperkenankan menikmati keunikan Gedung Sate di halaman depan
saja. Saya dan para pengunjung lainnya memanfaatkan momentum jalan-jalan ke
Gedung Sate dengan befoto ria, suatu hal yang wajar dilakukan pelancong.
Puas dari Gedung sate, saya
kemudian segera meluncur ke destinasi wisata terakhir, tempat yang saat ini
menjadi primadona warga Bandung untuk bermain dan menghabiskan waktu akhir
pekan. Apa itu? Apalagi kalau bukan Alun-Alun Kota Bandung. Alun-alun yang dibangun
khusus oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dengan rumput sintetis berkualitas impor
ini secara resmi telah diresmikan 31
Desember 2014 lalu. Berlokasi pas di depan Masjid Raya Bandung, berdekatan
dengan Jalan Asia Afrika, Alun-Alun Kota Bandung kini menjadi trademark dan icon baru Bandung. Bisa
dipastikan semenjak diresmikan dan diperuntukkan untuk umum, Alun-Alun Kota
Bandung tidak pernah sepi pengunjung, apalagi akhir pekan (Sabtu-Minggu),
dijamin membludak. Saya merasa beruntung dan bahagia bisa berkunjung dan
menikmati langsung kemegahan, keasyikan, dan keseruan Alun-Alun Kota Bandung.
Di antara alun-alun yang
pernah saya singgahi, saya memastikan Alun-Alun Kota Bandung adalah yang paling
terbaik dan mengesankan. Harus saya katakan, saya betah berlama-lama di tempat
ini, suasananya keren, asyik, damai, romantis, dan luar biasa. Saya melihat dan
memperhatikan para pengunjung, wisatawan, dan turis yang ada di tempat ini
semuanya ceria, cerah dan bahagia, suatu pemandangan yang jarang saya lihat
ketika plesir dan singgah di tempat lain.
Alun-Alun Kota Bandung yang memiliki
konsep bunga di bagian selatan, dan ruang
kosong di bagian tengah memungkinkan pengunjung bebas memilih tempat untuk
bersantai. Dalam pengamatan saya, bagian tengah tampak selalu ramai, banyak
pengunjung yang berkumpul di bagian ini untuk berkumpul, ber-selfie, menemani
anak-anak bermain, dan sebagainya. Tua muda bersatu di Alun-alun ini, senang
bersama, dan riang bersama. Bahan rumput yang sintetis mengharuskan pengunjung
untuk melepaskan sepatu dan sandal, jadi bagi anda yang ingin ke sini, siapkan
plastik atau alat khusus untuk menyimpan sepatu atau sandal, Jika tidak, pasti
akan ditegur petugas yang berjaga. Agar barang aman, bawa saja kemana anda
pergi. Berkunjung ke Alun-Alun Kota Bandung sepenuhnya gratis, jadi, bagi yang
penasaran saya rekomendasikan segera berwisata ke Alun-Alun Kota Bandung, dijamin
berkesan dan memuaskan. Saya berada di tempat ini mulai dari pukul 12.30 WIB
dan saya mengakhiri keseruan Alun-Alun Kota Bandung sekitar pukul 16.30. Jujur,
setelah menikmati asyiknya tempat ini rasa penat saya perlahan hilang dan pikiran
segar kembali. Inilah salah satu cara ampuh meredam kejenuhan.
indahnya bandung :D klu ada waktu luang boleh mampir kesana
ReplyDeleteAmien..Semoga!! Selamat datang di Bandung!
Delete