Korea
Utara (Korut) kembali mengadakan dua uji coba misil senjata nuklir berjarak
menengah Rabu (21/6/16). Kedua uji coba mengalami peningkatan signifikan dalam
jarak penerbangan sekalipun pada uji coba sebelumnya mengalami kegagalan.
Kedua
uji coba diyakini merupakan misil Musudan berjarak menengah yang secara
teoritis mampu mencapai basis pertahanan Amerika Serikat di Guam, Mikronesia, Pasifik
Barat.
Pihak
otoritas internasional bereaksi cepat, di mana PBB, NATO, dan Jepang menyebut
peluncuran dua uji coba misil Korut sebagai pelanggaran atas resolusi PBB.
Adapun Korea Selatan (Korsel) berjanji untuk mendorong penjatuhan sanksi yang
lebih ketat terhadap rezim Pyongyang.
Uji
coba pertama, terjadi sebelum pukul 06.00 waktu Korut (Pukul 21.00 GMT, Selasa),
uji coba ini dianggp gagal setelah sempat terbang sekitar 150 kilometer (90 mil)
di atas laut timur (laut Jepang)
Menurut
pantauan militer Jepang, uji coba misil kedua Korut mencapai ketinggian 1.000
kilometer dan menjangkau 400 kilometer, sebuah jalan lintasan yang menurut para
ahli jika dikalkulasi ditujukan untuk menghindari pelanggaran terhadap
perbatasan udara Jepang.
Empat
uji coba nuklir Musudan di awal tahun 2016 semuanya gagal, apakah itu meledak
di atas alas mobil peluncuran atau segera
meledak setelah lepas landas.
Uji
coba kali ini berhasil menandai langkah besar kemajuan untuk program
persenjataan yang pada pokoknya mencinta-cintakan adanya kapabilitas serangan
nuklir yang nyata untuk menantang AS.
Kemajuan yang Mengkhawatirkan
Melissa
Hanhamm, seorang pakar terkair program senjata pemusnah massal Korut dari the
Middlebury Institute of International Studies, California, mengatakan uji coba
misil Korut Rabu kemarin merepresentasikan langkah yang mengkhawatirkan kedepannya.
“Uji coba kedua sukses. Uji coba yang berulang
dan mereka belajar dari setiap penerbangan misil, kata Hanhmm. Pembuat
kebijakan perlu fokus terhadap pelarangan uji coba misil untuk mencegah bekerjanya
misil secara nyata,” tambahnya.
Sementara
dari juru bicara kenegaraan AS John Kirby mengatakan, bahwa peluncuran misil terakhir Korut hanya akan memicu
upaya global untuk membalas program senjata gelap Korut dengan sanksi.
Kami
bermaksud untuk meningkatkan keprihatinan kami di PBB untuk mendorong
penyelesaian internasional dalam mengendalikan Korut bertanggung jawab terhadap
aksi-aksi provokatif ini, kata Kirbi.
Adapun
Penyiar televisi NHK, mengutip PM Shinzo Abe yang mengatakan, uji coba seperti
yang dilakukan Korut tidak bisa ditelorir. Sementara itu, NATO mengutuk keras
peluncuran misil Korut sebagaimana disampaikan Sekjen Nato.
Sementara
itu, pihak Kementerian Luar Negeri Korsel mengingatkan bahwa Korut akan
menghadapi sanksi yang lebih keras, dan uji coba misil telah menegaskan adanya
kemunafikan dan tipu daya Pyongyang yang belakangan menawarkan pembicaraan
militer dengan Korsel.
China
yang secara klasik merupakan sekutu terdekat Korut, berhati-hati terhadap aksi
apa saja yang akan memperluas tensi dan memutuskan untuk melanjutkan dialog
terkait program nuklir Korut.
Sebagai
informasi, ada beberapa kali percobaan nuklir yang telah dilakukan Korut. Selubung
pertama adalah parade militer yang dikenal sebagai misil asli (indegenous) di Pyongyang, Oktober 2010,
Misil Musudan memiliki jarak teoritis yang bisa menjangkau jarak antara
2,500-4,000 kilometer.
Perkiraan
terendah mencakup keseluruhan Korsel, Jepang, sementara paling tingginya bisa menjangkau
basis militer AS di Guam.
Rentetan Kegagalan
Tiga
rangkaian uji coba yang gagal di Bulan April dapat dilihat sebagai hal yang
memalukan bagi kepemimpinan Korut, yang datang mendahului kongres partai
berkuasa yang jarang terjadi, yang dimaksudkan untuk merayakan pencapaian
negara.
Percobaan
yang lain di bulan Mei juga dianggap gagal.
Markus
Schiller, seorang insinyur aerospace Jerman yang pernah menulis secara luas
terkait program nuklir Korut, mengatakan, banyak informasi tentang Musudan yang
sangat spekulatif, ia juga mewanti-wanti akan adanya banyak kesimpulan dari
peluncuran misil Korut Rabu kemarin.
Kita
tidak tahu apakah uji coba peluncuran misil ini sungguh-sungguh misil Musudan,
kata Schiller, menambahkan.
Uji
coba terakhir terjadi seiring dengan adanya tensi militer tinggi antara dua Korea
yang diikuti dengan uji coba nuklir keempat Korut bulan Januari dan peluncuran
roket jarak jauh satu bulan kemudian yang menyebabkan Dewan Keamanan PBB menjatuhkan
sanksi paling keras kepada Korut.
Pada
bulan-bulan belakangan, Korut mengklaim
serangkaian kemajaun teknik dalam hal misil balistik lintas benua (ICBM) yang
mampu membawa senjata nuklir mencapai target melintasi Amerika Serikat. (AFP)
0 Response to "Korut Kembali Berulah, Dunia Meradang"
Post a Comment