Pasukan Irak berhasil merebut dan mengambil alih kota Fallujah dari cengkraman milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS). Ini merupakan hasil dari hampir empat pekan pekan serangan pasukan Pemerintah Irak. Komandan Operasi Pasukan Irak Letnan Jenderal Abdul Wahab al-Saadi menyatakan, pasukan elite timnya sempat menemui hadangan terbatas para anggota NIIS. Ini teutama terjadi di luar kota bagian barat.
"Pasukan anti terorisme dan pasukan gerak cepat kami telah mengambil alih kota dan pemerintahan di tengah kota Fallujah," kata Saadi. Hal itu dikonfirmasi Kepala Kepolisian Federal Irak Raed Shaker Jawdat. Ia menyatakan, "Pembebasan kompleks pusat pemerintahan yang berlokasi di pusat kota menjadi simbol kembalinya otoritas negara Irak di Fallujah."
Kekuasaan Pemerintah Irak atas Fallujah lepas pada tahun 2014. Kota itu berjarak sekitar 50 kilometer di sebelah barat Baghdad, ibu kota Irak. Kala itu, lepasnya Fallujah menjadi hantaman keras bagi Pemerintah Irak. Oleh karena itu, kini ketika dapat direbut kembali, hal tersebut menjadi penegas hegemoni Pemerintah Irak.
Lepasnya Fallujah kala itu terjadi beberapa bulan sebelum NIIS mengambil alih kota Monsul, Irak Utara, dan menguasai sebagian besar wilayah Irak. Mosul kini satu-satunya kota besar di Irak yang masih dikuasai NIIS. Sebelum merebut Fallujah, beberapa jam sebelumnya, pasukan Irak juga kembali berhasil mengambil alih beberapa kota kecil di dekatnya, terutama di bagian selatan dan timur. Pasukan pemerintah berhasil menguasai lebih dari 50 persen wilayah di Fallujah lebih dulu.
"Operasi ini hanya mendapat perlawanan kecil dari Daesh," kata Saadi menyebut NIIS dalam singkatan yang menggunakan bahasa Arab. "Mereka tunggang langgang ke arah barat. Hanya tinggal seberapa dan akan kami kejar terus mereka."
Salah satu pimpinan pasukan keamanan Pemerintah Irak menyatakan, milisi NIIS yang tersisa mencoba keluar dari kota itu dengan cara menyelinap dan bercampur dengan masyarakat setempat. Pimpinan tertinggi NIIS juga termasuk yang sudah melarikan diri. Mereka bercampur dengan puluhan ribu warga yang dipaksa keluar dari kota demi keamanan.(AFP)
Ampun dah
ReplyDelete