Terkuaknya beberapa kasus kejahatan seksual terhadap anak menjadikan pemerintah Indonesia mencanangkan negara dalam kondisi darurat kejahatan seksual pada anak. Senada dengan itu, penulis yang kebetulan diberi peran pemerintah (Kemenpora RI) sebagai Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan (PSP3) mencoba untuk memberikan sumbangsih pemikiran agar benang kusut persoalan kejahatan seksual pada anak bisa diurai dan dicarikan solusinya. Penulis, mencoba mempelajari kasus yang menimpa Yuyun di Bengklu dan kasus kejahatan seksual pada anak di desa binaan penulis di Kabupaten Garut. Akar masalahnya ternyata sama, absennya peran keluarga dalam menjaga dan melindungi anak dari kejahatan seksual manusia-manusia biadab.

Bentuk nyata kontribusi pemikiran PSP3 terkait kejahatan seksual pada anak adalah PSP3 menuliskan opini dan alhamdulillah dimuat di harian KORAN MADURA, Edisi Rabu, 18 Mei 2016.
0 Response to "Opini Menangkal Kejahatan Seksual pada Anak"
Post a Comment