Hidup
adalah perjalanan yang menyuguhkan beragam pilihan, sementara manusia
adalah pelaku kehidupan yang memutuskan pilihan-pilihannya. Pilihan
hidup begitu melimpah, mulai dari soal karir, asmara, hobi, studi,
hingga gaya hidup, semuanya membutuhkan pilihan yang mesti diputuskan.
Namun begitu, tidak sedikit manusia yang asal pilih, memilih hanya
karena gengsi, padahal pilihannya bertentangan dengan isi hatinya. Hal
seperti ini menurut saya sangat disayangkan, karena bagaimanapun
memutuskan sesuatu haruslah dari hati. Percuma dan sia-sia saja manusia menjalankan
sesuatu jika hanya setengah hati, lebih baik mengatakan tidak daripada
mengatakan iya tapi nyatanya tidak.
PARADIGMA/ZAHIR ALFATIH |
Ketika itu yang ada dalam pikiran saya, untuk menjadi penulis tidak harus menjadi wartawan. Passion saya kemudian beralih ingin menjadi aktvisis Non Governmental Organization (NGO), berbagai upaya saya lakukan hingga passion tersebut kesampaian juga. Namun, lagi-lagi saya mesti memutuskan resign, alasannya adalah rasa penasaran saya tentang NGO sudah cukup terjawab, selain itu kedamaian hati juga menjadi faktor penyebabnya. Setelah wartawan dan NGO, passion selanjutnya yang tumbuh di hati saya adalah people empowerment alias kerja yang bersinggungan dengan pemberdayaan masyarakat. Dengan izin ilahi, saya bisa berkarir sebagai activator of rural development, kerjaan ini membuat saya harus berbuat banyak hal, mulai dari pendidikan, kesehatan, kepemudaan, kemasyarakatan, ekonomi mikro, berinteraksi dengan banyak orang dan kalangan. Saya cukup menikmati pekerjaan ini, sampai sejauh ini, belum terpikir resign, kalo boleh jujur disinilah saya mulai merasakan kebahagian bathin.
Setelah pekerjaan ini selesai, saya tidak tahu apakah passion saya akan berubah atau tidak, biarlah waktu yang menjawabnya. Namun satu hal yang pasti, dalam memutuskan sesuatu saya akan mengikuti suara hati kecil yang tidak pernah berbohong. Jangan pernah takut untuk memilih, pilihlah sesuatu yang memang sesuai dengan suara hati terdalam, jangan dengar suara-suara yang memang bertentangan dengan nurani, biarkan mereka bersuara, tetap fokus dengan pilihan. Passion adalah cermin dari pilihan hati yang tulus, kenali passion, tentukan sikap dan bertindaklah segera.
0 Response to "Passion Menentukan Action"
Post a Comment