Suatu hari saya ditakdirkan jalan-jalan ke suatu kampung bernama Bebedahan, Desa Ciburuy, Kecamatan Bayombong, Kabupaten Garut. Tujuannya tidak lebih hanya ingin memastikan kabar yang dimuat harian Kompas, bahwa di kampung tersebut ada usaha yang cukup berkembang dan pemiliknya adalah seorang yang masih muda. Berangkat dari kabar Kompas, saya pastikan untuk menemui pengusaha muda tersebut. Dan gayung bersambut, ternyata saya bisa berjumpa pengusaha muda tersebut untuk kemudian saya liput guna keperluan dokumentasi perjalanan.
PARADIGMA/ZAHIR ALFATIH |
Ketika saya tanya, bagaimana awal mula membuat usaha permen susu yang diolah dari susu sapi perah? Ia menjawab, awalnya berangkat dari iseng, semula ia bersama ibunya membuat permen berbahan susu tersebut hanya untuk oleh-oleh saat perpisahan mahasiswa yang melangsungkan Praktek Kerja Lapangan/Kuliah Kerja Nyata yang kebetulan melangsungkan praktik di kampungnya. Sebagai tambahan informasi, sapi perah di desa ini menjadi salah satu sumber nafkah warga, namun tidak sedikit yang mau mengolah susu sapi perah menjadi berbagai macam produk olahan. Warga hanya sebatas memerah susu, setelahnya disetor ke koperasi, tidak ada diversifikasi dan pengembangan. Karena itulah ibunya yang pernah mengikuti pelatihan pengolahan susu sapi perah menularkan ilmunya kepada pengusaha muda tersebut. Dan momentum iseng membuat permen susu itu akhirnya tiba juga dengan adanya KKN/PKL mahasiswa yang menuntunnya harus bikin suatu produk sebagai kenang-kenangan.
Lebih jauh ia menjelaskan, ternyata permen susu buatannya kemudian mendapat respon positif dari teman-teman dekatnya bahkan warga sekitar, pelan tapi pasti pasar pun ternyata merespon produk Casuga. Saat ditanya, selain permen adakah produk olahan lainnya yang bersumber dari susu sapi perah? Secara meyakinkan, ia menjawab sejauh ini diversifikasi produknya ada tiga, yaitu; permen susu, kerupuk susu, dan nugget susu. Dan sampai saat ini, Casuga dijelaskannya sudah merambah pasar oleh-oleh yang ada di Garut, Bandung dan Bogor. Wah, lumayan juga ya, berawal dari iseng bisa jadi menghasilkan.
0 Response to "Berbincang dengan Ownernya Casuga"
Post a Comment