Politik secara klasik bisa bermakna siasat, cara dan strategi mencapai tujuan (kepentingan). Merujuk pada Harold Lasswell, politik menurutnya tentang siapa (who), dapat apa (what), kapan (when), di mana (where), dan bagaimana (how)? Setidaknya inilah pijakan dasar memahami politik dan praktiknya. Namun bagaimanakah esensi politik dalam kaitannya dengan partisipasi masyarakat dalam mengawal agenda pembangunan? Ditakdirkan sebagai Sarjana Ilmu Politik, saya pernah diminta untuk menyampaikan materi seminar tentang pendidikan politik bagi pemuda dan masyarakat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
PARADIGMA/MIFTAH FARID |
Selebihnya, saya ajak peserta untuk berdialog terbuka terkait agenda pembangunan desa dan ajakan agar warga sadar politik sehingga mereka juga ikut mengawasi pelaksanaan agenda-agenda pembangunan? Saya sampaikan bahwa setiap individu mempunyai hak yang sama untuk dilayani, diperhatikan, dan didengar oleh pemegang kuasa politik. Karena itu, mengontrol pelaksanaan agenda pembangunan, menagih janji politik penguasa, dan memastikan bahwa tidak ada penyelewengan anggaran adalah poin-poin yang saya sampaikan kepada mereka. Tidak lupa juga, saya sampaikan agenda revolusi mental pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dan bagaimana mengimplementasikannya dalam praktik kehidupan sehari-hari. Inilah salah satu upaya yang bisa saya lakukan dalam kaitannya dengan pembangunan paradigma politik warga desa.
0 Response to "Membangun Paradigma Politik Warga"
Post a Comment